Kisah inspiratif seringkali berawal dari individu-individu yang berani bermimpi besar dan memiliki dedikasi tanpa batas untuk mewujudkannya. Salah satu sosok yang patut kita sorot adalah Zulhilmi Bangkit Harwinda, seorang alumni Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang kini berada di garis depan upaya memajukan riset dan inovasi di Indonesia.
Sebagai seorang lulusan Teknik Geomatika, latar belakang pendidikan Zulhilmi telah membekalinya dengan pemahaman mendalam tentang data spasial, pemetaan, dan teknologi geoinformasi—ilmu yang sangat relevan dalam era digital dan pengembangan infrastruktur. Pengetahuan ini menjadi landasan kuat bagi perannya dalam memimpin inisiatif strategis yang berdampak luas.
Kabar terbaru yang sangat membanggakan adalah disetujuinya pembentukan Badan Riset dan Inovasi Forum Insinyur Muda Persatuan Insinyur Indonesia (FIM PII). Zulhilmi Bangkit Harwinda, dengan kapasitas dan visinya, dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Eksekutif badan ini. FIM PII sendiri merupakan organisasi sayap pemuda dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII), sebuah organisasi profesi yang menaungi para insinyur di seluruh Indonesia.
Pembentukan Badan Riset dan Inovasi ini bukan sekadar formalitas. Ini adalah manifestasi nyata dari komitmen para insinyur muda untuk berkontribusi secara signifikan pada visi besar Re-Industrialisasi di Indonesia. Re-Industrialisasi adalah sebuah konsep strategis yang bertujuan untuk mengembalikan kejayaan sektor industri nasional, mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan nilai tambah produk, dan menciptakan lapangan kerja berkualitas. Dalam konteks ini, riset dan inovasi memegang peranan krusial sebagai motor penggerak.
Di bawah kepemimpinan Zulhilmi, Badan Riset dan Inovasi FIM PII siap menjadi jembatan antara gagasan-gagasan inovatif para pemuda insinyur dengan kebutuhan industri. Mereka akan berfokus pada pengembangan solusi-solusi teknologi, riset terapan, dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem inovasi yang kondusif. Ini adalah ikhtiar terbaik
dari para insinyur muda untuk memastikan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga produsen dan inovator.
Peran seorang Direktur Eksekutif seperti Zulhilmi Bangkit Harwinda sangatlah vital. Ia tidak hanya mengemban tanggung jawab administratif, tetapi juga menjadi lokomotif yang menginspirasi, mengarahkan, dan menyatukan energi positif dari seluruh anggota untuk mencapai tujuan bersama. Keberaniannya untuk memimpin di usia muda, ditambah dengan latar belakang pendidikan yang relevan, menjadikan Zulhilmi sebagai representasi sempurna dari potensi generasi muda Indonesia.
Semoga langkah-langkah yang diambil oleh Zulhilmi Bangkit Harwinda dan seluruh tim di Badan Riset dan Inovasi FIM PII dapat menjadi catalyst
bagi percepatan re-industrialisasi di Indonesia. Dedikasi mereka adalah bukti bahwa masa depan bangsa ini berada di tangan generasi yang kompeten, visioner, dan penuh semangat untuk terus berinovasi. Ini adalah inspirasi bagi kita semua, bahwa dengan passion
dan kerja keras, dampak positif yang besar bisa kita ciptakan.